Konnichiwa, Minna!
Belakangan ini di Indonesia lagi marak banget kasus bullying entah dari kalangan siswa sampai yang udah maha. Kalau kalian masih polos dan nggak ngerti bullying itu apa, silakan minta bantuan google buat nyari tahu. (Pokoknya jangan tanya ke SimSimi karena dia otaknya masih suci) Barangkali secara tidak sadar kalian terlibat, baik itu sebagai korban maupun pelaku, segera antisipasi dan stop ya, gengs! Miris banget pokoknya ini mah! Lama-lama kalau manusia pada brutal gini mau pindah aja ah ke planet Namek. *hiks
Oke, berhubung dari judulnya ini review film, saya ngga akan sok jadi orang bijak terus bikin artikel menanggapi kasus bullying tadi. Ya, meskipun pada dasarnya saya sedih dan ikut prihatin. Balik lagi, ini adalah artikel yang isinya review film. Mau review film kok malah ngomongin bullying? Nah! Jadi, film yang bakal saya review ini ceritanya adalah seputar kasus bullying yang terjadi di sekolah di Jepang.

Image: Crunchyroll
Kizu Darake no Akuma, film yang digawangi Santa Yamagishi ini adaptasi dari manga dengan judul yang sama oleh Volvox Sumikawa. Judul dalam bahasa Inggris, Demon Covered in Scars. Posisi main role, Mai Kasai diperankan oleh Rika Adachi, gadis cantik kelahiran Nagasaki yang telah sukses membintangi sejumlah judul film dan berbagai acara televisi sejak tahun 2007. Sebagai lawan mainnya, tokoh Shino Odagiri diperankan oleh Manami Enosawa dengan tampang imut diselingi ekspresi-ekspresi dia yang licik tapi apik.
Di awal fim kalian akan disuguhi adegan siswi SMP bercanda, ketawa-ketawa, sambil megangin kepala salah seorang siswi lain, lalu… mereka nyelupin muka itu siswi… ke mana? Ke toilet! (Jangan ditiru anak-anak!)
Lanjut. Kalian akan dibawa ke masa depan scene di sebuah pedesaan. Mai dan keluarganya mau tidak mau harus pindah dari Tokyo ke sebuah desa mengikuti ayahnya yang bertugas dinas. Di situlah kehidupan baru nan mengejutkan akan dijalani oleh Mai. Rumah baru, sekolah baru, teman baru.
Sekolah baru yang akan dimasuki Mai digadang-gadang merupakan sekolah yang tenang, tentram, dan beraura positif. Siapa sih yang nggak mau sekolah di tempat yang begitu? Namun, siapa yang tahu kalau kedatangan Mai membuat sekolah ini menjadi gaduh, penuh dengan drama dan kebencian?
Masih inget sama siswi SMP yang kepalanya dicelupin ke toilet tadi? Dia adalah Shino, korban bullying Mai dan teman-temannya dulu. Padahal udah jauh-jauh ke desa, eh ketemu juga. Emang jodoh mah ngga kemana, katanya. Pembalasan dendam Shino terhadap perlakuan Mai pun dimulai! (Oh ya, dalam bahasa Jepang bullying ini istilahnya ijime.)
Film ini bakal bikin kalian jadi dilema, siapa si korban dan siapa si pelaku bullying. Melalui film ini, emosi kalian akan dibawa turut merasakan seperti apa itu bullying, dari bully yang ringan sampai yang berat. Bully yang ringan-ringan ini yang kadang kita nggak sadari lho! Semoga setelah nonton ini film, jadi makin sadar. (amin) Nggak akan rugi kok nonton film ini! Jadiin pelajaran, bukan dijadiin contoh! Buat yang cengeng, ada beberapa scene yang bisa bikin mewek. Buat yang pemarah, tahan, ini hanya film. Buat semuanya, mulailah jadi lebih bijak menyikapi bullying di sekitar kita. Yuk mari!
(Pesan moral dalam film buat semua umur, kalangan, profesi, termasuk guru dan orang tua juga ya~)
Btw, dapet referensi film seputar bullying dari SINI nih! Yang butuh referensi film seputar bullying yang lain juga ada. Mampir-mampir dulu aja nggak bayar kok.
Kalau reviewnya kurang memuaskan harap dimaafkan. Saya terlalu was-was review ini akan menjadi spoiler. Hahaha. Mending nonton sendiri aja kalian! Oke sekian. Stay kalem, stay bijak! 😛